Jangan Sombong Kalo Rezeki Banyak dan Jangan Galau Kalo Rezekimu Sedikit
Mengapa? Karena banyak sedikitnya rezeki itu ujian bagi hamba Allah. Di dunia ini ada orang yang diberi rezeki yang banyak ada juga yang diberi rezeki yang sedikit. Karena Allah memang tidak menyamaratakan jumlah rezeki yang diberi pada hambaNya. Allah memberikan rezeki sesuai kebutuhan seseorang bukan berdasarkan keinginan atau standar yang dibuat oleh manusia. Allah Maha Tahu dan Maha Adil, yakini dan percayai itu.
Rezeki yang diberikan Allah jumlahnya sangat banyak dan sangat luas, tidak dapat dihitung dengan otak manusia yang serba terbatas. Tapi kebanyakan manusia kurang bersyukur. Mereka selalu merasa kurang dan selalu membandingkan dirinya dengan orang lain yan diberi rezeki berlimpah. Mereka tidak tahu bahwa rezeki yang diperoleh seseorang telah ditentukan porsinya oleh Allah dan harus disyukuri. Tolak ukur rezeki itu bukan jumlahnya tapi manfaatnya.
Manusia tidak dapat menghitung nikmat Allah yang diberikan padanya tapi di sisi lain dia juga tidak bisa mensyukurinya. Manusia selalu berfokus pada dirinya, terlalu egois memandang pemberian Allah. Padahal di ayat di atas jelas-jelas disebutkan bahwa Allah memberikan semua keperluan kita sesuai apa yang kita mohonkan. Mengapa kita masih merasa kurang?
Karenanya jangan sombong bila rezekimu banyak dan jangan sedih jika rezeki disempitkan, karena semua itu hanya ujian dan akan ditanya pemanfaatannya di akhirat nanti. Wallahu alam.
Rezeki yang diberikan pada semua mahluk
Rezeki yang diberi Allah ada yang sifatnya diberikan kepada semua mahluk. Seperti udara yang gratis, sinar matahari yang menyinari bumi, kesehatan badan, harta benda, mobil, emas permata, anak yang keliahatan dengan kasat mata. Rezeki ini diberikan pada semua hambaNya dan mahluk ciptaanNya agar dapat melangsungkan hidupnya di dunia ini, tidak perduli apakah dia muslim atau tidak, beriman atau kafir, memperolehnya dari sumber yang halal atau haram. Bahkan jin, binatang ataupun tumbuhan Allah jualah yang memberi rezekinya.Rezeki yang diberikan Allah jumlahnya sangat banyak dan sangat luas, tidak dapat dihitung dengan otak manusia yang serba terbatas. Tapi kebanyakan manusia kurang bersyukur. Mereka selalu merasa kurang dan selalu membandingkan dirinya dengan orang lain yan diberi rezeki berlimpah. Mereka tidak tahu bahwa rezeki yang diperoleh seseorang telah ditentukan porsinya oleh Allah dan harus disyukuri. Tolak ukur rezeki itu bukan jumlahnya tapi manfaatnya.
Manusia tidak dapat menghitung nikmat Allah yang diberikan padanya tapi di sisi lain dia juga tidak bisa mensyukurinya. Manusia selalu berfokus pada dirinya, terlalu egois memandang pemberian Allah. Padahal di ayat di atas jelas-jelas disebutkan bahwa Allah memberikan semua keperluan kita sesuai apa yang kita mohonkan. Mengapa kita masih merasa kurang?
Rezeki yang khusus diberikan Allah pada seorang hamba
Selain rezeki yang diberikan pada semua mahlukNya Allah juga menganugerahkan rezeki yang khusus diberikan kepada hamba yang dicintaiNya. Rezeki yang membantunya untuk taat dan menegakkan agama Allah. Rezeki ini bisa berupa hidayah untuk mengenal dan mempelajari Islam, ilmu yang bermanfaat, kemudahan berbuat amal saleh dan semua rezeki halal yang digunakan untuk memberi manfaat sebesar-besarnya bagi dirinya dan umat. Inilah tingkat rezeki yang paling tinggi, paling hakiki yang mengantarkan kehidupan yang bahagia dunia dan akhirat.
Rezeki itu ujian bagi hamba
Jika Allah memberi rezeki yang banyak bagi hambaNya maka mereka berfikir bahwa Allah memuliakannya. Demikian pula sebaliknya. Jika Allah memberi mereka rezeki yang sedikit, mereka berfikir Allah sedang mencobanya. Padahal tidak. Rezeki yang banyak ataupun sedikit dua-duanya ujian bagi mereka untuk mengetahui siapa diantara mereka yang bersyukur dan bersabar. Allah melihat seberapa syukur seorang hamba atas ujian rezeki yang banyak dan seberapa sabar mereka atas ujian kesempitan dan kesusahan rezeki. Intinya adalah ketaatan dan penerimaan atas pemberian Allah kemudian pemanfaatan rezeki yang dimilikinya itu diarahkan kemana? Itu yang akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat nanti.Karenanya jangan sombong bila rezekimu banyak dan jangan sedih jika rezeki disempitkan, karena semua itu hanya ujian dan akan ditanya pemanfaatannya di akhirat nanti. Wallahu alam.
Comments
Post a Comment