Mengapa Rezeki Selalu Mudah Bagi Orang Yang Ridha?
Satu hal yang harus disadari adalah bahwa keridahaan seorang hamba kepada Allah dalam segala hal akan membuat Allah ridha padanya. " Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepadanya (Q.S. Al Bayyinah : 8).
Orang yang ridha adalah orang yang mudah rezeki, mengapa?
- Ketika seorang hamba ridha dengan rezeki yang sedikit, maka Allah akan ridha kepadanya dengan amal sedikit yang ia persembahkan.
- Ketika seorang hamba ridha terhadap semua keadaan yang melingkupinya dan tetap mempertahankan kualitas keridhaannya itu, maka Allah akan cepat meridhainya ketika dia meminta keridhaanNya.
- Lihatlah orang-orang yang ikhlas, meskipun ilmunya sedikit Allah meridhai semua usaha mereka, sehingga rezekinya pun mudah karena memang mereka ridha kepada Allah. Berbeda dengan orang yang tidak ridha, mereka menolak apa yang diberikan Allah dan tidak suka terhadap keridhaanNya pada orang lain, selalu dengki atas rezeki orang, sehingga Allah pun menyia-nyiakan amalan mereka dan mempersempit rezekinya.
- Sikap ridha akan melepaskan seorang hamba dari keresahan, kesedihan, kekacauan hati, kemurungan, prasangka yang tidak seharusnya kepada Allah, dan membukakan pintu surga dunia sebelum pintu surga akhirat.
- Ketenangan jiwa tidak akan tercapai jika menentang qadar dan melawan qadha' tapi dengan menyerahkan diri, tunduk dan menerima. Allah adalah Pengatur yang Sempurna dan tidak bisa dituduh melakukan kecurangan dalam qadha dan qadarNya.
- Hati yang ridha yakin sepenuhnya pada janji Allah dan RasulNya, akan senantiasa dilapangkan hatinya dan jauh dari kesusahan.
- Keridhaan akan memberikan ketenangan, sesuatu yang paling berharga dalam hidup. Ketika ketenangan itu hilang maka serta merta kegembiraan, rasa aman, dan kedamaian hidup juga kan lenyap. Ketenangan adalah nikmat dan rezeki terbesar yang diterima hamba dari Tuhannya.
- Keridhaan di hati akan melunturkan perlawanan seorang hamba terhadap aturan dan ketentuan Rabb-nya. Tidak menerima (keputusan dan ketentuan Allah) sama artinya dengan melawanNya. Ini dapat dipahami dari kasus Iblis yang melawan Rabbnya karena tidak menerima ketentuan-ketentuan yang dibuat Allah. Orang yang menolak untuk percaya kepada Allah akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan iblis. Sebab iblis memang menentang Allah atas dasar kesombongan dan tidak mau tunduk kepadaNya. Iblis mengabaikan perintah, melanggar larangan dan tidak menerima ketentuan dan tidak tunduk pada qadha Allah.
- Ketentuan Allah telah berlaku dalam diri hambaNya dengan sangat adil. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW, " KetentuanMu telah berlaku dalam diriku dan qadhaMu adil dalam diriku. Itu artinya orang yang tidak menerima keadilan Allah adalah orang yang zalim dan melampaui batas padahal Allah adalah hakim yang Bijaksana. Allah telah mengharamkan kezaliman atas diriNya dan tidak pula berlaku zalim kepada hambaNya.
- Sangat paham bahwa tidak menerima ketentuan Allah itu tidak ada faedahnya. Ketika orang percaya apa yang didapatkannya (termasuk rezekinya) tidak ia dapatkan seperti keinginannya dan kalaupun ia mendapatkannya maka itu tidak baik untuknya (karena Allah tahu apa yang terbaik baginya) maka dia bisa menerima ketentuan Allah dengan ikhlas, ridha pada apapun pemberianNya.
- Keridhaan akan membuka pintu keselamatan. Keridhaan membuat hati terbebas dan bersih dari tipu daya, kebusukan dan kedengkian. Karena hanya orang yang berhati bersihlah yang selamat dari azab Allah. Hati yang bersih adalah hati yang jauh dari syubhat (keraguan) dari menyekutukan Allah dan dari jerat-jerat iblis yang memyesatkan.
- Semakin seorang hamba itu ridha maka semakin bersih hatinya. Diibaratkan keridhaan adalah pohon yang baik yang disirami dengan air keikhlasan dan ditanam di kebun tauhid. Akarnya keimanan dan dahan-dahannya adalah amal saleh dan buahnya sangat manis yaitu rezeki yang berkah dan ketenangan hidup ditambah bonus surga firdaus.
Itulah sebabnya mengapa rezeki selalu mudah bagi orang yang ridha. Karena Allah juga ridha padanya, Allah menyukainya, makanya nikmat dan rezeki Allah juga selalu tercurah padanya. Barangsiapa memenuhi hatinya dengan keridhaan terhadap ketentuan Allah, maka Allah akan memenuhi hatinya dengan kekayaan, rasa aman serta qana'ah. Selanjutnya Allah akan menjadikan hatinya penuh dengan cinta, inabah dan tawakkal kepadanya. Wallahu alam.
Comments
Post a Comment