Mau Hidup Berkah? Makanlah Rezeki yang Baik-Baik
Hai orang-orang yang beriman makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar kepadaNya kamu menyembah. (Q.S. Al Baqarah : 172)Apa yang dimaksud dengan rezeki yang baik-baik pada ayat di atas? Tentu saja semua rezeki yang bersumber dari yang halal dan baik, termasuk rezeki makanan. Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas bagaimana hubungan antara mensyukuri makanan dan rezeki yang berkah. Artikel kali ini kita fokus pada hubungan antara makanan yang baik dengan keberkahan rezeki.
Apa itu makanan yang baik-baik?
Makanan yang baik-baik adalah makanan halal dan baik. Halal artinya tidak tidak dilarang Allah untuk memakannya (tidak haram) dan bersumber dari yang halal, sementara baik artinya baik untuk tubuh termasuk untuk kesehatan dan tidak membawa mudharat. Belum tentu makanan yang halal itu baik dimakan, contohnya bagi penderita penyakit tertentu yang diharuskan untuk berpantang makan-makanan tertentu pula. Seperti orang yang menderita penyakit darah tinggi, kolesterol, asam urat diperintahkan oleh dokter untuk berpantang makan daging kambing misalnya. daging kambing itu halal dimakan tetapi tidak baik bagi penderita penyakit darah tinggi, kolesterol dan asam urat. Untuk penderita penyakit ini daging kambing adalah makanan halal yang tidak baik baginya. Kalau makanan haram sudah pasti tidak baik bagi tubuh. Tidak mungkin Allah melarang kita memakannya jika tidak ada alasannya.
Dilarang mengikuti langkah-langkah syaitan
Lalu mengapa dari ayat tersebut di atas kita dilarang untuk mengikuti langkah-langkah syaitan? Seperti halnya manusia, setan, jin dan mahluk halus lainnya juga makan. Apa makanan mereka?Rasulullah SAW bersabda "........makanan kalian itu (wahai golongan jin) adalah setiap tulang yang masih ada sisa-sisa dagingnya yang berada di tangan kalian dan ketika memakannya tidak disebutkan nama Allah, serta semua tahi (kotoran) binatang ternak kalian". Rasulullah SAW kemudian melanjutkan sabdanya "Oleh karena itu janganlah kalian (para sahabat) beristinja (membersihkan najis seperti habis buang air kecil atau besar dengan menggunakan batu benda lainnya selain air) dengan keduanya (tulng dan kotoran binatang) karena keduanya itu adalah makanan saudara kalian (golongan jin) - (H.R. Muslim).Mungkin ini bisa menjawab alasannya mengapa di kuburan banyak jin. Mereka juga menyukai tempat-tempat yang kotor seperti selokan, WC, tempat sampah dan septic tank karena disitulah mereka mendapatkan makanan. Itulah sebabnya ciri-ciri rumah yang berezeki baik adalah rumah yang bersih, karena rumah yang kotor tak terawat bisa saja setan juga ikut menghuninya. Ada lagi perilaku jin lainnya yaitu makan dengan tangan kirinya. Kata Rasulullah SAW, " Apabila salah seorang dari kalian makan, maka makanlah dengan tangan kanannya, maka apabila ia minum, maka minumlah dengan tangan kanannya maka syaitan makan dan minum dengan tangan kirinya' (H.R.Muslim). Demikian juga orang yang makan tanpa membaca basmalah juga minum minuman yang memabukkan adalah bagian dari langkah-langkah syaitan.
Makanan yang halal itu sudah jelas, sejelas ayat berikut ini yang menegaskan mana makanan yang haram untuk dimakan.
Makan bangkai, darah, daging babi dan hewan yang disembelih tanpa menyebut nama Allah itu haram dikonsumsi karena mengandung mudharat yang lebih banyak bagi manusia.
Mengapa Allah melarang kita memakan bangkai? Bangkai adalah daging binatang yang mati tidak disembelih, bisa saja mati karena sakit, karena tertabrak, terjatuh atau tercekik. Bangkai tidak boleh dimakan karena darahnya tidak mengalir keluar seperti halnya binatang saat disembelih membuatnya mengandung bibit-bibit penyakit yang membahayakan tubuh kita.
Mengapa daging babi dilarang, sementara banyak orang lain yang memakannya dan dijadikan santapan yang lezat?
- babi adalah binatang yang jorok dan kotor, berkubang di tempat yang kotor.
- babi suka makan kotorannya sendiri dan bangkai, juga makan kotoran manusia.
- babi punya banyak tabiat yang tidak baik.
- babi adalah hewan pemalas yang rakus. Tidak suka mencari makanan tapi makannya banyak dan tidak gesit.
- menurut penelitian ilmiah bahwa kantung kencing babi itu sering bocor sehingga merembes masuk ke dalam daging yang mempengaruhi kualitas dagingnya.
- babi itu sangat rakus makannya sampai-sampai apa saja yang ada di depannya diembat temasuk kotorannya, sampah, bahkan tanah sekalipun. Kalau perutnya sudah penuh babi memuntahkn makanannya kemudian memakan muntahan itu kembali.
- Daging babi adalah tempat persinggahan parasit, kuman dan beberapa cacing yang membahayakan nyawa.
Mengapa darah diharamkan?
- di dalam darah terdapat kotoran, racun dan zat-zat buangan yang harusnya dibuang lewat urine atau air kencing yang jika dikonsumsi membahayakan nyawa.
- darah adalah media yang paling sesuai untuk perkembang biakan mikroba atau bakteri pembusuk,
Hubungan antara makan yang baik-baik dan rezeki yang berkah
Lalu apa hubungannya antara makan makanan yang baik-baik dengan rezeki yang berkah?
Hubungan saling berkaitan seperti halnya perbuatan baik selalu berbuah manis.
- membuat hidup lebih tenang, jauh dari kesulitan dan penderitaan. Makanan dari sumber yang halal dicari dengan rezeki yang halal akan memberikan ketenangan hidup.
- karena makan makanan yang halal lagi baik maka kesehatannya terjaga baik kesehatan jasamani maupun rohaninya.
- mendapat perlindungan dari Allah SWT. Mereka mengerjakan hanya yang baik, menjaga makanannya pun hanya dari sumber yang baik, maka Allah pun akan menjaganya dengan baik.
- keimanan dan taqwanya semakin besar. Hanya tubuh yang dialiri oleh makanan yang halal dan baik yang bisa beribadah seutuhnya kepada Allah. Orang yang badannya dialiri oleh makanan haram dan tidak baik akan menjadi partner setan dalam melakukan kedurjanaan.
- karakter dan kepribadiannya sangat menonjol. Mereka ini umumnya percaya diri dan dimudahkan segala urusannya oleh Allah.. Orang-orang akan percaya padanya seperti halnya Allah percaya padanya.
- tidak beroleh rezeki kecuali mengikut keberkahannya di dunia dan di akhirat.
Insya Allah...
Allah Tuhan Semesta Alam tahu apa yang menjadi kebutuhan hambaNya, apa yang terbaik untuk jalan hidupNya dan apa yang bisa memasukkannya ke dalam surga bersanding dengan para nabi dan orang saleh. Karenanya ikuti apa yang telah diperintahkan kepada kita untuk dilakukan dan hindari apa yang dilarang. Semoga kita senantiasa menjadi hamba yang lebih baik setiap hari. Yang senantiasa menjaga diri dari hal-hal yang dilarang. Wallahu alam.
Comments
Post a Comment