Jari Terpotong Membawa Rezeki.
Bagaimana bisa jari terpotong membawa rezeki? Bukankah jari terpotong itu musibah dan membuat kita jadi cacat? Itulah cara manusia memandang segala kejadian dengan otaknya yang terbatas. Silakan baca kisah selanjutnya jika ingin mendapatkan jawabannya.
Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak
Pernah dengar peribahasa ini? Artinya kurang lebih masa depan atau kehidupan di masa datang adalah rahasia Allah, untung atau rezeki dan kemalangan atau kesusahan bisa datang tiba-tiba. Tapi tahukah anda bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita ada tujuannya? Mengapa Allah menakdirkan kita mengalami satu kejadian, pasti ada maksud dan hikmah di balik kejadian itu. Jika kita menerima untung atau rezeki yang banyak kita tidak pernah mempertanyakan apakah hikmah atau maksud Allah memberi rezeki yang begitu banyak. Tapi jika kemalangan atau kesusahan yang menimpa kita selalu bertanya-tanya, mengapa Allah menimpakan ini pada kita, apa maksudnya?
Cincin yang menyerupai pisau yang sedang memotong tangan, dijual untuk keperluan merayakan Halloween (kreatif tapi menyeramkan) |
Ada hikmah dibalik semua kejadian
Kisah ini saya baca di sebuah situs dan terinspirasi membuat tulisan ini. Kisah ini dimulai dengan persiapan seorang raja dan menterinya untuk pergi berburu. Mereka mengasah perlengkapan berburu seperti panah, parang, tombak dan sebagainya. Tidak sengaja Sang Raja terpotong jarinya oleh salah satu perlengkapan berburunya dan mulai mengaduh kesakitan. Untuk menghibur Sang Raja, Menterinya mulai tertawa dan berkata "segala sesuatu yang terjadi pada kita pasti ada hikmahnya." Raja sangat marah mendengar kata menterinya dan memutuskan untuk mengirimnya ke penjara dan tetap berangkat berburu tanpa membawanya.
Singkat cerita hari itu binatang buruan sangat sedikit sekali yang terlihat dan memaksa raja dan rombongannya untuk masuk ke hutan yang lebih dalam. Ternyata malang bagi mereka, sekelompok suku kanibal yang kelaparan menangkap mereka dan siap menjadikan raja dan rombongannya sebagai santapan mereka hari itu. Saat mereka menyiapkan ritual untuk mulai menyembelih rombongan malang tersebut, ketua suku kanibal melakukan pengecekan dan mulai memilih siapa yang akan di sembelih terlebih dahulu. Dan pandangannnya tertuju pada Raja. Setelah ia melihat jarinya terpotong ia menganggap raja itu bukan korban yang cocok untuk dijadikan santapan karena cacat. Ia hanya mau memilih korban sembelihan yang sempurna dan tegap.
Akhirnya raja dilepaskan oleh suku kanibal tersebut dan sendirian di dalam hutan mencari jalan pulang kembali ke kerajaannya. Setelah berjalan tanpa lelah akhirnya Raja tiba kembali di kerajaannya dan segera memerintahkan untuk melepas menteri dari penjara. Setibanya di depannya Raja berucap bahwa betul kata Menterinya, "segala kejadian pasti ada maksud atau hikmahnya", kita saja yang tidak mau memikirkannya karena terlalu sibuk dengan derita yang kita rasakan.Kemudian ia meminta maaf atas perlakuannya memenjarakan menterinya. Menteri tertawa lagi dan berkata, " tak perlu Paduka berterima kasih pada saya, saya menerima nasib di penjara karena saya sangat menyadari ada maksud dibalik kejadian Paduka memenjarakan saya, yaitu selamat dari kematian, seperti halnya paduka selamat karena jarinya terpotong". Andaikan Raja tidak memenjarakannya, kemungkinan Menteri juga sudah jadi santapan suku kanibal yang kelaparan. Akhirnya keduanya tertawa secara bersama-sama, menertawakan diri dan bersyukur bahagia karena masih diberi kesempatan hidup oleh Allah.
Itulah kisah yang bisa menjadi pemikiran bagi kita semua. Mungkin saja kisah itu fiktif tapi intinya kita harus mempercayai bahwa kita lahir, kita hidup, kita mengalami kejadian pasti ada maksudnya. Mengapa Allah memberi kita kesusahan, kemalangan dan rezeki yang susah? Pasti ada maksudnya. Pernahkah anda mengalami kejadian yang awalnya anda sesali tapi kemudian anda syukuri karena ternyata ada maksud yang besar di baliknya. Saya teringat dengan kejadian seorang Bapak yang ketinggalan naik pesawat karena menunaikan shalat menjadi selamat dari kematian. Saking khusyuknya shalat bapak tersebut tidak mendengar kalau ada panggilan boarding untuk pesawatnya sehingga beliau tertinggal dan tidak jadi naik pesawat. Awalnya bapak ini sangat kecewa dan mulai merasa kesal karena ketinggalan pesawat dan mulai mencari alternatif pesawat lain yang akan terbang menuju tempat tujuannya. Sampai akhirnya dia menaiki pesawat lain dan tiba di tempat tujuan dengan selamat dan mulai membaca berita kalau pesawat yang sedianya ditumpanginya, yang meninggalkannya karena dia lagi shalat ternyata jatuh dan menewaskan semua awak dan penumpangnya. Kejadian yang awalnya disesali akhirnya menjadikan ia menangis bersyukur.
Itulah rahasia Allah. Karenanya tidak usah sedih berkepanjangan jika mengalami musibah, menderita kesusahan atau ditimpa kemalangan. Karena semua kejadian ada maksud tersembunyi di baliknya. Yakinlah bahwa rencana Allah itu jauh lebih baik.
Saya tutup tulisan ini dengan Firman Allah dalam surah Al Baqarah ayat 216., " diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci, boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah Maha Mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui." Wallahu alam.
Saya tutup tulisan ini dengan Firman Allah dalam surah Al Baqarah ayat 216., " diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci, boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah Maha Mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui." Wallahu alam.
Comments
Post a Comment