Mengapa Orang Yang Dermawan Rezekinya Terus Bertambah?

Kita melihat banyak orang kaya di sekitar kita yang dianugerahi rezeki melimpah oleh Allah SWT dengan senang hati membagikan harta kekayaannya kepada orang lain. Milyuner seperti Bill Gates dan selebriti wanita paling kaya di Amerika Oprah Winfrey melakukan kegiatan filantropi.  Apa itu filantropi. Menurut Wikipedia Filantropi berasal bahasa Yunani, philein berarti cinta dan athropos berarti manusia. Jika digabung menajdi satu filantropi adalah tindakan yang mencintai sesama manusia sehingga menyumbangkan waktu, uang dan tenaganya untuk menolong orang lain.

Bill Gates Milyuner yang juga seorang filantropist.

Baik Oprah maupun Bill tidak menjadi miskin karena membagi-bagikan uangnya untuk orang lain tapi sebaliknya, semakin banyak uang yang disumbangkan, semakin dermawan mereka, semakin kaya dan semakin banyak rezekinya. Kalau otak kita yang terbatas ini berfikir, mana mungkin sesuatu yang telah dikurangi karena di bagikan bukannya habis malah bertambah? Itulah rezeki, itulah pemberian. Satu-satunya hal yang tidak berkurang saat dibagikan adalah pemberian. Meskipun secara fisik barang, uang, harta, rezekinya berpindah tangan tapi keberkahannya yang bertambah. Apa itu rezeki yang berkah? Rezeki yang berkah adalah rezeki yang bermanfaat. Baca artikel 4 tanda umum rezeki yang berkah.


Mengapa para dermawan rezekinya terus bertambah-tambah?


  • Mereka fokus pada kekayaan dan keberlimpahan. Maksudnya untuk menarik uang dan rezeki yang banyak dalam hidup anda harus berfokus pada kekayaan. Mustahil untuk mendatangkan lebih banyak uang dan rezeki ke dalam hidup anda jika anda berpikir dan merasa tidak mempunyai cukup uang / rezeki karena anda memikirkan pikiran-pikiran bahwa anda tidak punya cukup uang / rezeki untuk dibagi. Mereka yang dermawan fokus pada pikiran bahwa mereka ini berkelimpahan uang, rezekinya lebih dari cukup dan punya cukup banyak untuk dibagi. 
  • Mereka memiliki perasaan yang baik dan positif terhadap uang / rezekinya. Mereka mensyukuri apa yang dimilikinya dan merasa menjadi orang yang paling beruntung. Perasaan yang positif menarik semua hal-hal yang positif dalma kehidupannya termasuk rezekinya. Satu-satunya sebab mengapa seseorang tidak mempunyai cukup uang adalah karena ia menghambat uang datang padanya dengan pikiran-pikirannya. Setiap pikiran, perasaan atau emosi negatif akan menghambat kebaikan datang pada anda, menghambat rezeki anda. Bukan Allah yang menahan rezeki anda, Dia terlalu penyayang untuk melakukan itu, tapi anda sendirilah penyebabnya. Apa itu yang termasuk pikiran, perasaan dan emosi negatif yang menghambat rezeki? Jawabannya kufur atau tidak mensyukuri rezeki, selalu mengeluh, selalu merasa kurang. Baca : ciri-ciri orang yang kufur rezeki dan jangan sekali-kali mengkufuri rezeki.
  • Mereka mau membagi rezekinya. Mereka adalah orang yang bahagia dengan uang yang dimilikinya dan tidak keberatan membagi kebahagiaannya dengan orang lain. Mereka tidak enggan bersedekah. Tahukan kalau sedekah itu penderas rezeki? Mereka membuka hati untuk memberi kebahagiaan pada orang lain. Efek sedekah inilah yang terus mengalirkan uang ke dalam pundi-pundi mereka.
  • Mereka orang yang percaya pada diri sendiri dan tidak memikirkan apa yang telah dikeluarkannya. Mereka tahu bahwa berbagi itu membuat hatinya bahagia, membuat perasaannya nyaman dan tidak memikirkan bahwa nantinya mereka akan kekurangan karenanya. Mereka tahu bahwa mereka bisa mendapatkan jauh lebih banyak dari sekedar jumlah uang yang mereka sedekahkan. Perasaan bahagia karena bisa membahagiakan orang lain jauh lebih berharga dari jumlah nominal uangnya. 
  • Mereka tidak pernah menghitung uangnya. Memang mungkin kedengaran absurd dan tidak mungkin. Mana mungkin milyuner sekelas Bill Gates atau Oprah Winfrey tidak punya akuntan untuk menghitung jumlah asetnya? Bukan itu yang saya maksudkan di sini. Contoh sederhananya begini. Anda punya sejumlah uang di dompet, kalau anda terus menghitung jumlah uang yang ada dalam dompet, anda pasti tahu berapa jumlah persisnya dan menjadi sadar bahwa uang itu banyak atau sedikit. Kesadaran inilah yang akan mempengaruhi tindakan dan perlakuan anda untuk uang tersebut. Apakah anda akan menyimpannya atau membelanjakan. Kesadaran bahwa uang anda kurang membuat anda berhati-hati untuk membelanjakan atau membaginya dengan orang lain. Kalaupun menurut anda uang itu cukup banyak, apakah anda ingin membaginya dengan orang lain? Belum tentu, anda berfikir andalah yang bekerja keras untuk memperoleh uang tersebut dan orang lain bisa seenaknya menerima tanpa berusaha? No Way ! Inilah yang saya maksudkan menghitung-hitung uang / rezeki dan menimbang-nimbang tindakan selanjutnya. Para dermawan tidak melakukan itu. Mereka tidak menghitung uangnya dan tidak banyak pertimbangan apakah akan menyumbang atau tidak. Mereka melakukannya begitu saja.
  • Bersedekah sudah menjadi gaya hidupnya. Anda tahu yang namanya gaya hidup? Itulah kebiasaan yang dilakukan seseorang yang mendefinisikan dirinya. Orang yang bergaya hidup mewah senang dengan barang-barang berkelas dan mahal, demikian pula orang yang bergaya hidup modern, segala perangkat yang menunjang hidupnya adalah barang-barang modern, selalu alert dengan gadget terbaru, dia selalu mengupdate dirinya dengan teknologi terbaru. Begitu juga dengan para dermawan yang gaya hidupnya adalah bersedekah. Berbagi dan memberi adalah kesehariannya dan menjadi sesuatu rutinitas yang dilakukannya sama seperti makan, minum, tidur dan mandi. Gaya hidup ini adalah gaya hidup yang disukai Allah, bukankah dalam setiap rezeki kita terselip hak orang lain. Orang dermawan telah menunaikan hak ini entah mereka sadari atau tidak.
Itulah alasan mengapa orang dermawan rezekinya terus bertambah. Tidak perlu menjadi kaya dan banyak uang untuk menjadi dermawan. Karena kedermawanan bukan ditentukan dari banyaknya uang yang kita beri tapi dari kesediaan berbagi yang terus menerus dan menjadi gaya hidup. Sampai-sampai jika tidak melakukannya terasa ada yang kurang.
Tahukah anda bahwa berbagi atau bersedekah itu ibarat air yang mengalir dan kikir itu ibarat air yang tersumbat? Pernah memperhatikan selokan yang tersumbat? Airnya akan tertinggal dan lama kelamaan menjadi hitam, bau dan bisa menyebabkan penyakit. Sementara selokan yang lancar airnya tidak pernah tertinggal, terus mengalir. Begitupun halnya dengan orang yang kikir. Semakin ia menahan hartanya, maka harta itu akan menumpuk dan menjadi bumerang baginya, entah jadi penyakit, anak yang tidak berbakti, kesialan dan sebagainya. Bukankah sedekah itu adalah pencuci harta kita? Mulai hari ini segeralah bersedekah dan jadikan sedekah sebagai gaya hidup kita. Wallahu alam.

Comments

Popular posts from this blog

Ada Yang Salah di Otak Kita, Makanya Rezeki Kita Hanya Seuprit.

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Bolehkah Menolak Rezeki?