Ingat Rumus ini, Niat Baik = Rezeki Baik
Kisah ini saya baca di sebuah situs dan menginspirasi saya untuk menulis tulisan ini. Kisah ini diawali dengan seorang perempuan yang setiap hari memasak roti untuk keluarganya. Dia selalu membuat roti berlebih untuk diberikan kepada seorang pengemis yang selalu lewat depan rumahnya. Pengemis itu sudah tahu kalau setiap hari dia akan mendapatkan jatah roti yang diberikan oleh seorang perempuan di sebuah rumah.
Setiap kali ia habis menerima roti dari perempuan itu ia selalu berujar " niat baik akan berezeki baik dan niat jahat akan kembali kepadamu berupa kesialan." Awalnya perempuan ini tidak pernah perduli dengan apa yang diucapkan oleh pengemis tersebut, Ia terus menyediakan roti buatnya setiap hari.
Tapi lama kelamaan ia merasa terganggu dengan ucapan si pengemis yang terus menerus dia katakan sehabis menerima roti. Perempuan itu berkata pengemis ini tidak tahu berterima kasih dan tidak sekalipun pernah mengucapkan terima kasih padanya atas roti gratis tersebut. Akhirnya keesokan harinya ia berencana untuk memberi pelajaran kepada pengemis tersebut. Ia berpikir untuk menaruh racun dalam roti buatannya, biar si pengemis yang tak tahu berterima kasih itu mati dan bisa menghargai orang yang memberinya makan.
Singkat cerita, keesokan harinya perempuan itu membuat roti berlebih dan menambah racun pada roti yang akan diberikan pada pengemis itu. Dia kemudian menunggu pengemis itu datang tapi tiba-tiba ia merasa kalau apa yang dilakukannya itu tidak benar. Dia segera membuang roti yang telah dibubuhi racun tersebut dan mulai memasak roti yang baru dan diberikannya kepada pengemis yang seperti biasa berucap niat baik itu berezeki baik dan niat jahat akan kembali dalam bentuk kesialan. Pengemis itu membawa pergi roti tersebut seperti biasa dan perempuan itu sudah melupakannya.
Pada malam hari pintu rumah perempuan itu diketuk dari luar dan betapa kagetnya perempuan itu ketika melihat anak lelakinya yang telah lama pergi kembali muncul di hadapannya dengan tubuh yang kurus dan dekil bersama dengan pengemis yang selalu diberinya roti setiap hari. Pengemis itu menjelaskan setelah dia menerima roti yang diberikan perempuan itu tadi pagi ia segera berjalan menunju lokasi tempatnya mengemis dan bertemu dengan anak muda yang kelaparan itu. Si pengemis segera menyerahkan roti yang dipegangnya kepada anak muda itu karena berpikir bahwa anak muda itu jauh lebih membutuhkannya dari dirinya. Anak muda itu bercerita bahwa ia ingin kembali ke rumah ibunya dan menyesal telah meninggalkannya beberapa waktu lali tetapi ia malu. Pengemis itu menguatkan hati si anak muda dan bersedia mengantarkannya ke rumah ibunya, yang ternyata adalah rumah perempuan yang memberinya roti.
Perempuan itu mengucap syukur pada Allah. Andai tadi pagi ia tidak segera mengganti roti yang telah dibubuhinya racun dengan roti yang baru maka belum tentu anaknya akan berdiri di hadapannya. Itulah makna niat baik membawa rezeki yang baik, yang selalu diucapkan pengemis itu setiap hari.
Dari kisah di atas apa yang bisa kita petik? Niat baik selalu membawa rezeki yang baik bersamanya. Begitupun niat jahat selalu membawa kesialan cepat atau lambat. Innamal a'malu binniat, segala sesuatu tergantung niatnya. Niat karena Allahlah yang paling tinggi. Setiap hari luruskan niat, perbaiki niat, Insya Allah rezeki akan mengikuti niat yang baik.Wallahu alam.
pengemis tua |
Setiap kali ia habis menerima roti dari perempuan itu ia selalu berujar " niat baik akan berezeki baik dan niat jahat akan kembali kepadamu berupa kesialan." Awalnya perempuan ini tidak pernah perduli dengan apa yang diucapkan oleh pengemis tersebut, Ia terus menyediakan roti buatnya setiap hari.
Tapi lama kelamaan ia merasa terganggu dengan ucapan si pengemis yang terus menerus dia katakan sehabis menerima roti. Perempuan itu berkata pengemis ini tidak tahu berterima kasih dan tidak sekalipun pernah mengucapkan terima kasih padanya atas roti gratis tersebut. Akhirnya keesokan harinya ia berencana untuk memberi pelajaran kepada pengemis tersebut. Ia berpikir untuk menaruh racun dalam roti buatannya, biar si pengemis yang tak tahu berterima kasih itu mati dan bisa menghargai orang yang memberinya makan.
Singkat cerita, keesokan harinya perempuan itu membuat roti berlebih dan menambah racun pada roti yang akan diberikan pada pengemis itu. Dia kemudian menunggu pengemis itu datang tapi tiba-tiba ia merasa kalau apa yang dilakukannya itu tidak benar. Dia segera membuang roti yang telah dibubuhi racun tersebut dan mulai memasak roti yang baru dan diberikannya kepada pengemis yang seperti biasa berucap niat baik itu berezeki baik dan niat jahat akan kembali dalam bentuk kesialan. Pengemis itu membawa pergi roti tersebut seperti biasa dan perempuan itu sudah melupakannya.
Pada malam hari pintu rumah perempuan itu diketuk dari luar dan betapa kagetnya perempuan itu ketika melihat anak lelakinya yang telah lama pergi kembali muncul di hadapannya dengan tubuh yang kurus dan dekil bersama dengan pengemis yang selalu diberinya roti setiap hari. Pengemis itu menjelaskan setelah dia menerima roti yang diberikan perempuan itu tadi pagi ia segera berjalan menunju lokasi tempatnya mengemis dan bertemu dengan anak muda yang kelaparan itu. Si pengemis segera menyerahkan roti yang dipegangnya kepada anak muda itu karena berpikir bahwa anak muda itu jauh lebih membutuhkannya dari dirinya. Anak muda itu bercerita bahwa ia ingin kembali ke rumah ibunya dan menyesal telah meninggalkannya beberapa waktu lali tetapi ia malu. Pengemis itu menguatkan hati si anak muda dan bersedia mengantarkannya ke rumah ibunya, yang ternyata adalah rumah perempuan yang memberinya roti.
Perempuan itu mengucap syukur pada Allah. Andai tadi pagi ia tidak segera mengganti roti yang telah dibubuhinya racun dengan roti yang baru maka belum tentu anaknya akan berdiri di hadapannya. Itulah makna niat baik membawa rezeki yang baik, yang selalu diucapkan pengemis itu setiap hari.
Dari kisah di atas apa yang bisa kita petik? Niat baik selalu membawa rezeki yang baik bersamanya. Begitupun niat jahat selalu membawa kesialan cepat atau lambat. Innamal a'malu binniat, segala sesuatu tergantung niatnya. Niat karena Allahlah yang paling tinggi. Setiap hari luruskan niat, perbaiki niat, Insya Allah rezeki akan mengikuti niat yang baik.Wallahu alam.
Comments
Post a Comment