Apa Kaitan Rumus Einstein E = mc2 dengan Rezeki Kita dan Bangsa Ini?

Pernah dengar rumus Albert Einstein yang sangat terkenal E = mc2?
Dimana E = energi
             m = massa
             c  = cahaya

Albert Einstein menurunkan rumus ini pada tahun 1905 berdasarkan atas pengamatannya atas tingkah laku obyek yang bergerak dengan laju yang mendekati laju cahaya. Kesimpulan yang dapat dia tarik dari pengamatan ini adalah massa dari suatu benda adalah sebuah ukuran dari kandungan energi tersebut. Rumus ini juga digunakan untuk mengukur besarnya energi yang dihasilkan dalam reaksi nuklir.



Tapi kali ini saya tidak akan membahas dari ilmu fisika yang njelimet dan susah. Jika anda ingin tahu tentang rumus ini lebih lanjut silakan googling sendiri. Kali ini saya lebih tertarik mengaitkan rumus ini dengan rezeki. Bagaimana bisa sebuah rumus yang diciptakan oleh seorang ilmuwan sekuler terkait dengan rezeki yang dipandang secara Islam? Bisa saja.. tapi rumusnya di modifikasi sedikit ya..


E = mc2

dimana E = Energi
            m = jumlah orang 
             c = dalamnya keyakinan

Kalau dikaitkan dengan rezeki E ini adalah energi untuk memperoleh rezeki yang berkah, sedangkan m adalah banyaknya jumlah orang yang melakukan amal saleh seperti berdoa, bersyukur, bersedekah, berbuat baik dan c adalah keyakinan yang besar bahwa akan terjadi perubahan rezeki dalam kehidupannya (dipangkatkan dua). Silakan baca artikel saya ini bagaimana menjadi magnet rezeki? Kekuatan diri untuk menarik rezeki semakin besar jika banyak orang berdoa yang sama atau dikenal dengan menyelaraskan doa kemudian yakin dan percaya bahwa doanya akan dikabulkan (dipangkatkan dua, dobel keyakinan).

Mengapa negara yang kita cintai ini rezekinya susah? 

Karena masing-masing kita mulai dari pemimpin negara, para penegak hukum, alim ulama dan masyarakat umum memiliki doa yang berbeda-beda (tidak selaras), masing-masing kita melakukan doa yang sangat egois, untuk kepentingan diri dan keluarga kita pribadi. Belum lagi kita tidak yakin bahwa negeri ini akan menjadi lebih baik karena kita sudah tidak percaya pada pemimpin (kita terlau sering menghujat dan memaki pemimpin), kita tidak yakin pada penegakan hukum di negeri ini, kita terlalu mudah melakukan tindakan kecurangan seperti kolusi, korupsi dan nepotisme, kita sudah tidak punya malu melakukan kejahatan.

Jika mau mengembalikan kejayaan negeri ini, lakukan tobat berjamaah, mohon ampun berjamaah, dari doa-doa setiap rumah tangga terselip satu doa untuk negeri ini. Setelah itu tumbuhkan keyakinan dalam diri kita masing-masing bahwa Allah akan mendengar dan mengabulkan doa-doa kita. Jika jumlah orang yang berdoa dan melakukan amal saleh semakin banyak di negeri ini ditambah keyakinan yang kuat pada Allah maka energi untuk menarik rezeki bagi bangsa ini memiliki kekuatan yang dahsyat. Bisakah dan kapankah itu terjadi? Wallahu alam.

Comments

  1. Joss pemikiran Anda saya salut
    oke mari kita berdo'a bersama demi kebaikan bersma amiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih.. semoga kita meninggalkan Indonesia yang lebih baik untuk anak cucu kita.. Amin

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bolehkah Menolak Rezeki?

Menarik Rezeki dengan Asmaul Husna (5)

Doa Agar Rezeki Tak Terputus